Jika aku adalah kamu, maka aku selayaknya menyayangimu, sesayang aku pada tubuh dan jiwaku. Sesakit aku menyakiti diriku, seperti itulah jika aku menyakitimu. Aku tak ingin hatimu retak seperti cawan keramik terkena goyangan gempa.
Jika aku mencelamu, maka aku mencela diriku sendiri. Mencemoohmu, sama dengan mencemoohku. http://seikatpadi.blogspot.com/2007/11/tat-twam-asi.html
Jika aku mencelamu, maka aku mencela diriku sendiri. Mencemoohmu, sama dengan mencemoohku. http://seikatpadi.blogspot.com/2007/11/tat-twam-asi.html
(Ajaran Tat Twam Asi berasal dari ajaran agama Hindu. Tat Twam Asi adalah satu dari empat Mahawakya dalam Chandogya Upanisad. Artinya : "aku adalah engkau, engkau adalah aku." Filosofi yang termuat dari ajaran ini adalah bagaimana kita bisa berempati, merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang yang di dekat kita. Ketika kita menyakiti orang lain, maka diri kita pun tersakiti. Ketika kita mencela orang lain, maka kita pun tercela. Maka dari itu, bagaimana menghayati perasaan orang lain, bagaimana mereka berespon akibat dari tingkah laku kita, demikianlah hendaknya ajaran ini menjadi dasar dalam bertingkah laku.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar